Minggu, 11 Januari 2015

Kelas X : Menyimpulkan Isi Informasi dari Tuturan Langsung

Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menyimak informasi dari tuturan langsung; mengemukakan hal-hal penting dari informasi tersebut; menyimpulkan isi informasi; dan menanggapi informasi. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menyimak informasi akan semakin meningkat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan informasi. Informasi yang kita peroleh bermacam-macam. Tidak jarang informasi-informasi itu diperoleh melalui tuturan langsung. Misalnya, dari forum diskusi atau bahkan perbincangan biasa dengan teman-teman. Informasi-informasi itu ada yang Anda anggap penting atau tidak. Pada dasarnya, informasi apapun penting bagi kita. Ada pepatah mengatakan bahwa siapapun yang menguasai informasi, dia akan menguasai dunia. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri menyimak informasi dengan baik. Caranya, mencatat pokok-pokok isi informasi yang disampaikan, menyimpulkan isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. Agar informasi itu bermanfaat, sampaikan informasi itu kepada orang lain. Anda dapat menyampaikan informasi itu secara lisan setelah isi informasi itu ditulis secara runtut dan jelas. Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman Anda. Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar dapat mendengarkan dengan baik, tutuplah buku Anda. Jakarta Operasikan Waterway Impian warga ibu kota untuk mendapatkan layanan transportasi air menjadi kenyataan. Ini setelah dua kapal penumpang (waterway) secara resmi melayani masyarakat dari Dermaga Halimun hingga Dermaga Dukuh Atas sepanjang 1,7 kilometer kemarin. Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternative transportasi umum di Jakarta. Hanya saja, untuk jangka waktu hingga dua tahun mendatang masih difokuskan untuk keperluan pariwisata. Peresmian ini sekaligus menjawab keraguan masyarakat atas keseriusan Pemprov DKI Jakarta membenahi wilayah sungai dan dijadikan sebagai salah satu alternatif angkutan umum. Pembangunan waterway merupakan bagian dari skenario besar penataan sistem transportasi di wilayah Jakarta yang dikenal dengan Pola Transportasi Makro (PTM). Penataan transportasi ini meliputi pembangunan Bus Rapid Transportation (busway), Light Rapid Transit, Mass Rapid Transportation (monorail) serta armada waterway (angkutan sungai). Ini merupakan cikal bakal hadirnya transportasi makro di Jakarta setelah adanya busway, waterway, dan menyusul monorail. Peresmian waterway merupakan cikal bakal hadirnya moda transportasi yang terintegrasi. Rencananya ke depan, transportasi ini akan menghubungkan beberapa wilayah yang sebelumnya tidak terlayani angkutan umum lain. Misalnya, kawasan Halimun, Stasiun KA Dukuh Atas, tepian Jalan KH Mas Mansyur, dan berakhir di Pintu Karet, Tanah Abang Jakarta Pusat. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuka jalur waterway dengan rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer dari rencana awal sepanjang 3,6 km dari Manggarai-Karet. Perencanaan ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga Jakarta yang sering membuang sampah di sungai. Akibat kurang sadarnya masyarakat dengan kondisi tersebut, pemerintah harus merogoh dana APBD Rp 30 miliar untuk menangani masalah sampah saja. Pada bagian lain, pembenahan transportasi air sebetulnya belum berjalan sempurna. Pasalnya, longsor sepanjang 500 meter yang terjadi di sepanjang kawasan Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Sultan Agung masih terlihat belum banyak mendapat sentuhan. Begitu juga dengan kondisi dinding pembatas sungai yang ada di sepanjang kawasan Halimun, Jakarta Pusat. Dinding pembatas yang banyak retak dan berlubang tidak mendapat pembenahan dari petugas. Sementara, pembongkaran jembatan dan saluran air yang menghadang di kawasan itu juga belum banyak mendapat alternatif. Apakah itu akan dibongkar atau ada alternatif pembuatan jalur baru. Hingga kemarin, saluran yang menghadang tersebut masih tampak melingkar di atas sungai. Begitu juga dengan jembatan yang ada. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan. Semuanya masih tetap seperti hari biasanya. Masalah utama yag dihadapi waterway Jakarta adalah menumpuknya sampah. Ribuan kubik sampah mengalir setiap harinya dari hulu hingga hilir. Sehingga, tidak heran jika di sepanjang Sungai Ciliwung tersebut, sampah masih tampak mendominasi. Namun, kondisi sampah di atas aliran sungai tersebut bukan alasan bagi pemda DKI untuk tidak bisa berbuat. Apalagi, hingga menunda proses angkutan air menjadi angkutan alternatif yang menjadi kebutuhan mendesak tersebut. Tidak perlu bertahun-tahun. Jika serius, tiga bulan saja sudah cukup. Sumber: Jawa Pos, 7 Juni 2007 (dengan penyesuaian) Setelah mendengarkan informasi tersebut, Anda dapat membuat simpulannya. Simpulan tersebut di buat agar Anda memahami pesan dari informasi tersebut. Agar Anda dapat menyimpulkan informasi tersebut secara runtut dan mudah dipahami, catatlah pokok-pokok informasi tersebut. Untuk mengetahui pokok-pokok isi informasi yang kita dengar, kita tidak dapat mengetahuinya berdasarkan satuan-satuan paragraf. Biasanya, dari informasi yang kita dengar, kita dapat menentukan pokok-pokok informasi berdasarkan yang paling mudah ditangkap dan diingat. Salah satu kunci untuk menentukan pokok-pokok informasi, Anda dapat menggunakan rumus 5W+1H (what/apa, who/siapa, where/di mana, when/kapan, why/mengapa, how/ bagaimana). Berikut ini pokok-pokok informasi Jakarta Operasikan Waterway". Dua kapal penumpang (waterway) secara resmi melayani masyarakat dari Dermaga Halimun hingga Dermaga Dukuh Atas sepanjang 1,7 kilometer kemarin. (kalimat ini dapat memenuhi unsur what/apa, where/di mana, dan when/kapan). Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif transportasi umum di Jakarta. Hanya saja, untuk jangka waktu hingga dua tahun mendatang masih difokuskan untuk keperluan pariwisata. (kalimat-kalimat ini dapat memenuhi unsur who/siapa, dan how/ bagaimana). Pembangunan waterway merupakan bagian dari scenario besar penataan sistem transportasi di wilayahnya yang dikenal dengan Pola Transportasi Makro (PTM). (kalimat ini dapat memenuhi unsur why/mengapa). Pokok-pokok informasi tersebut juga merupakan informasi yang mudah ditangkap dan diingat. Buktikanlah oleh Anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Tentang apa isi informasi tersebut? Di mana tempat terjadinya informasi tersebut? Kapan informasi tersebut terjadi? Siapa yang berperan dalam informasi tersebut? Bagaimana informasi itu terjadi? Mengapa peristiwa dalam informasi tersebut terjadi? Menurut Anda, adakah pokok-pokok informasi penting dari sumber informasi yang telah Anda dengarkan tadi? Sebutkanlah berdasarkan hasil penyimakan Anda terhadap informasi tersebut. Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan tersebut, Anda dapat lebih mudah menyimpulkan informasi yang Anda dengar. Anda dapat membuat simpulan dengan urutan pokok informasinya sehingga menjadi simpulan yang runtut. Perhatikan simpulan berikut berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan sebelumnya. Simpulan yang telah dibuat dapat disampaikan kepada orang lain dengan runtut dan jelas. Dengan kata lain, kalimat-kalimat yangdigunakan tersusun secara rapi; intonasi dan lafal diungkapkan secara jelas. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah menangkap informasi yang telah Anda peroleh. Sekarang, untuk melatih kemampuan Anda, dengarkan informasi berikut. Sebaiknya, minta bantuan teman Anda untuk membacakannya. Agar dapat melatih kemampuan Anda, sebaiknya tutuplah buku Anda. Monorail Jakarta, Proyek atau Solusi? Akhir-akhir ini, berita tentang rencana pembangunan proyek monorail muncul kembali terutama tentang persoalan ketidaksiapan pihak konsorsium pelaksananya. Sejak rencana proyek ini mulai digagas dan diungkapkan, sebenarnya sudah banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Pemprov Jakarta dalam pembangunan proyek besar di bidang transportasi ini. Pertanyaan tersebut bukan berkaitan dengan bermanfaat atau tidak monorail, tetapi lebih tentang pihak swasta atau investor yang akan menjadi patner Pemprov Jakarta dalam merealisasikan proyek prestisius tersebut. Misalnya saja mempertanyakan garansi atau jaminan yang dapat diberikan Pemprov Jakarta bahwa investor yang akan digaet benar-benar memiliki kapasitas dan profesional. Sayangnya semua pertanyaan publik itu tidak pernah mendapat jawaban jelas dan tegas dari pihak Pemprov Jakarta dan pelaksanaan proyek ini semakin memburuk hingga kini. Sekadar untuk menyegarkan kembali ingatan tentang proyek ini, ide awal membangun monorail pertama kali digulirkan PT Indonesian Transit Central (ITC) sebagai partner dari MTrans Malaysia pada awal 2001. Sebagai gambaran untuk membayangkan atau ingin tahu, bagaimana bentuk monorail mungkin bisa melihat seperti monorail yang ada di komplek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Waktu itu, surat dukungan terhadap investasi proyek monorail telah didapat, yaitu dari Menteri Perhubungan, Dirjen Hubungan Darat, Gubernur Jakarta (Juli 2002), Walikota Bekasi (April 2002), dan Walikota Tangerang (Mei 2002). Gagasan awal proyek monorail ini akhirnya ditunda terus dan akhirnya tenggelam karena pihak Pemprov Jakarta melihat busway dinilai lebih layak. Setelah busway koridor 1 berjalan dan diteruskan dengan pembangunan koridor 2 dan 3, barulah monorail pun dilirik kembali. Pihak ITC sendiri saat itu baru mengajukan rencana pembangunan monorail tahap pertama dengan rute Bekasi-Mega Kuningan sepanjang 22,5 kilometer dan tahap kedua akan dibangun rute Jakarta-Tangerang kemudian diteruskan Bekasi-Cikarang. Lagi-lagi bukan Sutiyoso jika tidak memaksakan kehendaknya sendiri meski banyak pihak mencoba memberi masukan agar rencana proyek tersebut dipersiapkan benar baru dijalankan. Gubernur Jakarta, Sutiyoso tetap ngotot proyek ini harus dijalankan walaupun belum siap benar konsepnya. Peristiwa perdebatan awal tersebut terjadi sekitar pertengahan tahun 2003 lalu, meski konsep monorail belum ada, Sutiyoso terus menjajaki pembangunan monorail di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Untuk memuluskan rencananya itu, tidak lama kemudian Sutiyoso mengatakan bahwa dia telah merencanakan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengunjungi para investor setempat yang akan menginvestasikan uang senilai Rp 3,2 triliun untuk membuat jalur monorail. Secara khusus juga Sutiyoso menggambarkan bahwa Jakarta membutuhkan transportasi yang representative dan perjalanannya ke Malaysia menjadi penting untuk mendapatkan investor Malaysia yang mau membuat monorail. Kepada wartawan saat di sela-sela olahraga bersama Pemda DKI, Polda Metro Jaya dan TNI di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta pada hari Jumat (25/7/2003), Sutiyoso juga mengatakan bahwa jika nantinya sudah tersedia tranportasi yang representative seperti monorail, diharapkan jumlah kendaraan yang masuk ke DKI Jakarta akan berkurang. "Saya harapkan orang-orang yang sebelumnya membawa mobil ke luar kota, akan naik kendaraan itu (kereta api jalur monorail). Bayangkan saja, tiap hari kira-kira 2 juta kendaraan yang masuk ke Jakarta. Itulah yang membuat kemacetan di Jakarta," jelas Sutiyoso saat itu. Secara semangat juga Sutiyoso menggambarkan bahwa perjalanannya ke Malaysia itu nanti akan dipertemukan oleh pihak investor MTrans Malaysia dengan Menteri Keuangan Malaysia. Pertemuan tersebut katanya untuk membuktikan bahwa investor itu benar-benar sebuah perusahaan yang mendapat dukungan dari pemerintah Malaysia. Sutiyoso juga kala itu menjelaskan bahwa rute monorail ini dapat diselesaikan investor tersebut dalam waktu 2,5 tahun. Menurut Sutiyoso diungkapkan bahwa dia juga berencana akan memasukkan rute monorail ke bandara sebagai bagian jaringan transportasi makro yang menjangkau sampai Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi. Menarik sekali membaca dan memerhatikan semua rencana dan mimpi Sutiyoso terhadap proyek monorail di atas. Tetapi pertanyaannya sekarang ini, bagaimana kenyataan dan realisasi dari mimpi dan gagasan proyek monorail tersebut? Ternyata banyak sekali perubahan yang terjadi semenjak proyek tersebut mulai digagas hingga pembangunan sarana awal proyek monorail. Satu persatu perubahan terjadi, mulai dari konsorsium yang menjadi patner Pemprov Jakarta, rute, dan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan membangun monorail. Rencana awal dikatakan Sutiyoso bahwa Trayek atau rute awal monorail ini akan melintasi jalur yang mencangkup kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi ternyata berubah begitu saja tanpa cerita penjelasan. Pada perjalanan awal itu, rute monorail akhirnya dibuat hanya melintasi wilayah Jakarta. Rute baru yang hanya melayani kota sekitar Jakarta ini pun masih menimbulkan banyak penolakan karena melalui jalur kawasan Senayan yang ditakutkan akan mengganggu keseimbangan kawasan Senayan sebagai kawasan terbuka untuk olah raga. Perubahan lainnya juga terjadi pada investor yang menjadi patner Pemprov Jakarta. Saat ini konsorsium investornya saat ini bukan lagi PT Indonesian Transit Central (ITC) yang berpatner dengan MTrans Malaysia seperti rencana awal tahun 2001. Sebagai penggantinya saat ini proyek tersebut dipegang oleh PT Jakarta Monorail (PTJM) yang mengaku telah memiliki sebuah konsorsium pemodal yang akan membiayai pembangunan proyek monorail di Jakarta. Peralihan investor pelaksana proyek ini pun tidak jelas apa penyebabnya, padahal jauh sebelumnya Sutiyoso sudah menjamini PT ITC dan Mtrans sebagai konsorsium investor yang punya duit dan diakui pemerintah Malaysia. Rupanya masuknya PTJM sebagai investor tidak memberikan arti lebih baik dalam pembangunan proyek monorail. Pelaksanaannya saat ini justru semakin buruk dan tidak jelas penyelesaiannya. Misalnya saja pembangunan jalur proyek monorail ini banyak yang terbengkalai begitu saja. Beberapa lokasi yang menjadi lintasan monorail mengalami kerusakan sebagai akibat penggalian lobang cukup besar untuk keperluan menanam pondasi tiang panjang jalur yang akan dibangun. Lobang-lobang besar itu didiamkan begitu saja sehingga menimbulkan masalah dan membahayakan pengguna jalan di sekitarnya. Banyak keluhan yang disampaikan sehubungan masalah galian ini tetapi hingga saat ini lobang-lobang tersebut masih terbuka tanpa pengaman. Entah apa pula yang menjadi dasar pertimbangan Sutiyoso menunjuk PTJM sebagai pengganti PT ITC dan Mtrans sebagai investornya. Padahal awalnya diungkapkan sebagai partner investor dan pengawas proyek, PT ITC menjanjikan Mtrans melakukan investasi sebesar Rp 3,2 Trilyun. Sementara itu PTJM sebagai investor saat ini hanya mampu menanamkan modal sebesar Rp 1,5 Trilyun dari total anggaran sebesar Rp 6,5 Trilyun sedangkan sisanya akan diupayakan melalui pinjaman. Belakangan tersiar kabar bahwa apa yang dijanjikan oleh PTJM telah memiliki konsorsium investor dalam proyek ini ternyata tidak benar. Begitu pula dengan persoalan ketersediaan modal dari pihak PTJM sendiri saat ini mulai menampakkan masalah baru lagi. Masalah modal ini berkali-kali disampaikan Sutiyoso pada media massa hingga pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah nasional ikut membantu pembangunan monorail. Rupanya permintaan keterlibatan pemerintah nasional ini berkaitan kurang dana yang dimiliki pihak PTJM. Masalah dana atau modal ini terus bergulir dan akhirnya PTJM mengaku bahwa mereka meminta modal sebagai saham penyertaan dari pihak Pemprov Jakarta sebesar Rp 500 milyar. Permintaan ini menimbulkan penolakan dan pertanyaan yang berkaitan dengan keberadaan serta kapasitas PTJM sebagai pelaksana konsorsium pembangunan monorail di Jakarta. Tanpa mempertimbangkan suara yang masuk, Sutiyoso langsung saja menyetujui pemberian modal tersebut yang katanya akan dimasukkan dalam APBD tahun 2006 mendatang. Banyak persoalan yang terjadi di lapangan terbengkalai begitu saja tanpa kejelasan penyelesaiannya. Mulai dari persoalan ketidakjelasan rute serta pembiaran sisa galian penanaman lubang tiang panjang dan kesiapan anggaran atau modal yang dimiliki pihak PTJM. Persoalan-persoalan ini akhirnya memang menunjukkan secara konseptual dan perencanaan pembangunan monorail di Jakarta ini belum siap benar. Ketidakmampuan menyelesaikan tepat waktu dan permintaan dana oleh PTJM ini menunjukkan bahwa memang PTJM tidak layak menjadi investor. Permintaan modal penyertaan Pemprov Jakarta inilah yang menunjukkan pada public Jakarta bahwa keberadaan proyek monorail dan PTJM sebagai konsorsium tidak memiliki kapasitas yang baik dan harus hentikan kerja samanya. Akhirnya harus diakui bahwa semua kekacauan dalam pembangunan proyek monorail yang masih terus terjadi itu disebabkan oleh orientasi pembangunan yang salah. Apa yang dikatakan oleh Sutiyoso bahwa monorail adalah untuk memecahkan masalah kekacauan transportasi dan lalu lintas di Jakarta hanyalah omong kosong belaka. Mudahnya Sutiyoso memberikan dana publik sebesar Rp 500 Milyar dan melakukan perubahan, entah itu rutenya atau konsorsium pelaksananya menunjukkan bahwa monorail hanya sebuah cara Sutiyoso membuat satu proyek pribadi. Jika memang pembangunan monorail ditargetkan sebagai sebuah solusi pemecahan masalah dan bukan sekadar berorientasi pada proyek, pelaksanaannya tidak akan sekacau ini. Sebagai sebuah solusi, tentunya pembangunan monorail, harusnya dilakukan secara terbuka, partisipatif, matang dan terprogram. Dilakukan secara terbuka maksudnya agar bisa melibatkan partisipasi dan kepentingan warga Jakarta sebagai stakeholder utama dapat diolah secara matang dan terprogram pencapaiannya. Untuk membuktikan kecurigaan dan pemanfaatan kembali monorail sebagai sebuah proyek belaka, maka sudah seharusnya rencana ini dihentikan dulu sementara waktu. Penghentian sementara ini dilakukan dengan diikuti pembatalan kerja sama dengan pihak konsorsium agar Pemprov dan warga Jakarta bisa melakukan evaluasi serta menyusun ulang perencanaannya. Pemprov Jakarta tidak perlu ragu menghentikan kerja samanya dengan pihak. Kegagalan yang dialami dijadikan bahan evaluasi perbaikan agar pembangunan monorail dapat dibangun dengan baik agar kepentingan warga Jakarta tercapai. Langkah-langkah perbaikan tersebut dimaksudkan agar kegagalan yang sama tidak terulang kembali. Misalnya saja persoalan guling menggulingkan investor seperti antara PT ITC bersama Mtrans yang dianggap gagal dan berhasil digulingkan oleh PTJM sebagai konsorsium berikutnya, tidak terjadi kembali. Situasi kegagalan PTJM saat ini bisa dimanfaatkan (sangat mungkin memang dikondisikan) oleh investor lain yang ingin masuk menjadi pelaksana pembangunan dan pengelola mega proyek monorail ini. Siapa sih orang yang tidak mau mendapatkan keuntungan trilyunan rupiah tanpa modal memadai? Seekor kucing saja jika hendak buang air besar mau berusaha menggali lobang tempat kotorannya dan menutupnya kembali dengan tanah setelah selesai. Atau apabila seekor kucing jantan ingin mengawini seekor kucing betina, kucing itu harus bekerja keras. Si kucing jantan harus mampu meyakinkan si kucing betina barulah terjadi sebuah perkawinan. Masa kita sebagai manusia kalah oleh seekor kucing, untuk mendapatkan sebuah kenikmatan seekor kucing mau berusaha dan mengerjakannya secara terencana. Sumber: www.sekitarkita.com Uji Materi 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah Anda dengarkan untuk membuktikan bahwa Anda mendengarkan dengan baik. a. Pembangunan proyek apa yang sedang banyak diberitakan? b. Siapa yang pertama kali menggulirkan ide untuk membangun proyek monorail? c. Pada tahun berapa ide tersebut digulirkan? d. Dari siapa saja didapat surat dukungan terhadap investasi pembangunan monorail? e. Menurut Sutiyoso, berapa lama rute monorail tersebut dapat diselesaikan para investor? 2. Catatlah pokok-pokok informasi yang telah Anda dengar tersebut. 3. Buatlah simpulan atas isi informasi tersebut dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. 4. Sampaikan secara lisan simpulan isi informasi tersebut dengan runtut dan jelas.

1 komentar:

  1. Apakah Anda perlu pinjaman tanpa jaminan untuk mendirikan sebuah bisnis atau pinjaman untuk renovasi dan banyak lagi, pencarian tidak lebih, kami adalah perusahaan yang sah dan bersedia untuk meminjamkan jumlah yang Anda ingin meminjam dan membuat tahun ini yang berhasil untuk Anda. Mohon mengisi data pinjaman ini di bawah ini dan menghubungi kami melalui email perusahaan kami: gloryloanfirm@gmail.com.
    Nama lengkap: _______________
    Negara: __________________
    Sex: ______________________
    Umur: ______________________
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
    Durasi Pinjaman: ____________
    Tujuan pinjaman: _____________
    Nomor ponsel: ________

    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com

    BalasHapus