Senin, 16 Februari 2015

KELAS X : PARAGRAF ARGUMENTASI

Carilah contoh paragraf argumentasi lalu berilah komentar !

Senin, 12 Januari 2015

LATIHAN SOAL KELAS XI

Dalam suatu diskusi seorang peserta menanggapi pendapat seorang pembicara, “Jika memperhatikan status OSIS dan Kosis, saya berkesimpulan bahwa tampaknya Kosis mempunyai dasar hukum yang lebih kuat daripada OSIS. Bagaimana menurut Anda?” 1. Kalimat jawaban yang tepat untuk tanggapan peserta di atas adalah…. a. Maaf, Saudara kurang memperhatikan penjelasan saya. b. Rupanya Saudara kurang bisa memahami penjelasan saya. c. Pertanayaan Saudara tidak perlu saya jawab sebab semuanya sudah jelas d. Pertanyaan Saudara saya tampung dulu apabila ada waktu akan saya jawab e. Analisis Saudara tentang status OSIS dan Kopsis memang benar. Ternyata pandangan Saudara sejalan dengan saya 2. Kalimat yang paling santun sesuai dengan tata cara diskusi dalam menolak pendapat seorang peserta diskusi ialah….. a. Maaf, Saudara Abas, saya kurang setuju dengan pendapat Saudara. b. Maaf, Saudara Abas, terus terang saja saya kurang setuju dengan pendapat Saudara. c. Saudara-saudara peserta diskusi, sebaiknya kita tolak saja pendapat Saudara Abas. d. Maaf, Saudara Abas, saya berkeberatan dengan pendapat Saudara jika Saudara tidak memberikan bukti konkritnya. e. Selama Saudara Abas tidak memberikan bukti konkritnya, saya tidak akan menerima pendapatnya 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menjadi peserta diskusi/seminar adalah..... a. menguasai masalah yang didiskusikan b. mencari relasi sebanyak mungkin c. mencurigai apa maksud pembicara terhadap pendengar d. mengemukakan gagasan utama dan gagasan pendukung e. mengajukan beberapa usul dan kritik 4. Saudara-saudara peserta rapat, menggaris-bawahi tentang pelaksanaan ekstrakulikuler kesenian, saya minta kegiatan tersebut lebih banyak menekankan praktik. Tanggapan tersebut merupakan suatu...... a. sanggahan b. protes c. pendapat d. penilaian e. usulan 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian tanggapan adalah, kecuali.... a. relevan dengan masalah yang ditanggapi b. keluasan dan kedalaman tanggapan c. pemihakan pada salah satu pembicara d. kebenaran isi tanggapan e. kejelasan dalam penyampaianya 6. Kritikan yang disampaikan dengan benar adalah.... a. Kamu ini berani-beraninya berbicara kasar di depan Pak guru. Lain kali perbuatan itu jangan kamu lakukan lagi b. Kalau rencana tersebut kita laksanakan, pasti kita kalah. Oleh karena itu, lupakanlah rencana tersebut c. Makalah kalian harus dirombak total. Sistematikanya tidak sesuai dengan yang telah sepakati kemarin d. Kurang tepat apabila karya wisata kita dilakukan minggu-minggu ini. Sebagaimana yang kita maklumi bahwa sekarang ini musim hujan e. Saudara jangan ingin menang sendiri dalam berpendapat. Hargailah pendapat-pendapat orang lain 7. Tanggapan yang mendukung hasil penelitian adalah.... a. Rasanya penelitian ini cukup bermanfaat bagi perkembangan pemasaran produk kita b. Saya sangat suka jika penelitian seperti ini dilakukan secara rutin c. Hasil penelitian ini cukup objektif dan dapat dijadikan bahan introspeksi perusahaan d. Bagaimana mungkin penelitian itu akan dilaksanakan? e. Hasil penelitian ini mencerminkan pemborosan biaya saja

Minggu, 11 Januari 2015

KELAS X : MEMBERIKAN PERSETUJUAN ATAU DUKUNGAN

Pada bagian ini, Anda akan berlatih memberikan persetujuan atau dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak atau elektronik. Anda perlu memahami terlebih dahulu informasi tersebut kemudian mencatat hal-hal pentingnya. Setelah enyimpulkan informasi, Anda dapat mengutarakan tanggapan atau dukungan. Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah belajar memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak atau elektronik. Lalu, bagaimana jika kita ingin memberikan persetujuan atau dukungan terhadap informasi yang terdapat dalam media cetak atau elektronik? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapatkan informasi. Informasi tersebut ada yang bertolak belakang dengan pemikiran kita dan ada juga yang sesuai dengan pemikiran kita. Ada kalanya, kita ingin menanggapi informasi-informasi itu. Apabila informasi yang kita peroleh tidak sesuai dengan pikiran kita, kita ingin memberikan kritik. Adapun apabila informasi yang diperoleh sesuai dengan pemikiran kita, tentunya kita ingin memberikan persetujuan dan dukungan. Oleh karena itu, kali ini Anda akan belajar memberikan persetujuan setelah Anda belajar memberikan kritik. Namun, ada hal-hal yang harus Anda cermati ketika ingin memberikan persetujuan. Sebelumnya, sebaiknya Anda mendata informasi dari artikel yang Anda baca atau dengar dengan mencantumkan sumbernya. Dengan demikian, Anda akan lebih fokus dalam memberikan persetujuan kepada pihak tertentu. Kemudian, rumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat (apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya, dan sebagainya). Dengan demikian, Anda dapat memberikan persetujuan secara runtut. Selanjutnya, barulah Anda dapat memberikan persetujuan /dukungan dengan bukti pendukung (disertai alasan). Sekarang, perhatikan kembali bacaan sebelumnya "Pesawat Cerdas Cegah Terorisme". Dari informasi tersebut, kita dapat merumuskan pokok persoalan di dalamnya.

Kelas X : MEMBERIKAN KRITIK

Dalam bagian ini, Anda akan berlatih memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak atau elektronik. Sebelum itu, pahamilah terlebih dahulu materi mengenai kritik. Dengan demikian, daya kritis Anda akan meningkat. Kemampuan mengemukakan gagasan Anda pun akan bertambah. Sebelumnya, Anda telah mendengarkan informasi. Mungkin informasi-informasi tersebut tidak sesuai dengan pendapat Anda. Anda ingin memberikan kritik tentang informasi tersebut. Anda dapat memberikan kritik terhadap informasi yang Anda dapat. Namun, Anda tidak boleh sembarangan memberikan kritik. Ada etika dan cara mengkritik yang baik. Dengan kritik yang baik, kita dapat berperan memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah, suksesnya suatu pekerjaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, kali ini Anda akan mempelajarinya. Jika Anda amati, informasi yang Anda dengar tentang monorail pada pembelajaran sebelumnya merupakan sebuah kritik terhadap persoalan monorail. Kritik tersebut tersusun berdasarkan pokok persoalan yang menjadi perdebatan umum di kalangan masyarakat, di antaranya: Apa isunya? Pembangunan monorail di Jakarta. Kapan dimunculkan? Pertengahan tahun 2003. Apa yang menjadi latar belakangnya? Terutama tentang persoalan ketidaksiapan pihak konsorsium pelaksananya. Sejak rencana proyek ini mulai digagas dan diungkapkan, sebenarnya sudah banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Pemprov Jakarta dalam pembangunan proyek besar di bidang transportasi ini. Pertanyaan tersebut bukan berkaitan dengan bermanfaat atau tidak monorail, melainkan lebih tentang pihak swasta atau investor yang akan menjadi partner Pemprov Jakarta dalam merealisasikan proyek prestisius tersebut. Misalnya saja mempertanyakan garansi atau jaminan yang dapat diberikan Pemprov Jakarta bahwa investor yang akan digaet benar-benar profesional dan memiliki kapasitas. Sayangnya, semua pertanyaan publik itu tidak pernah mendapat jawaban jelas dan tegas dari pihak Pemprov Jakarta dan pelaksanaan proyek ini semakin memburuk hingga kini. Kritik tersebut juga tersusun dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta runtut. Kritik tersebut dapat dipahami karena disertai alasan berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya. Jadi, kritik tersebut tidak asal ucap, tetapi berdasarkan pemahaman dan pemikiran yang mendalam. Oleh karena itu, kritik seperti itu dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk memecahkan suatu masalah. Berikut ini terdapat sebuah informasi yang menjadi perdebatan umum di masyarakat. Kenaikan Harga BBM dan Kemiskinan: Tanggapan atas Tanggapan Sebagai peneliti yang melakukan kajian tentang kenaikan harga BBM termasuk kemiskinan, saya sebetulnya sangat gembira melihat begitu banyaknya tanggapan terhadap studi ini. Tetapi saya ikut sedih melihat kebanyakan tanggapan tidak diikuti dengan analisis yang menggunakan metodologi yang memadai. Umumnya tanggapan ini lebih disebabkan oleh sangkaan yang tidak mendasar sehingga seolah-olah riset ini dilakukan secara parsial tanpa melihat kelompok yang lain dan kurang jelas. Mari sedikit saya jelaskan bagaimana sejarah penelitian ini. Penelitian ini dimulai sejak tahun 2000 pada saat LPEM diminta baik oleh Kantor Menko Perekonomian (Pak Kwik Kian Gie masih menjadi Menko) dan Departemen ESDM (Pak Presiden SBY waktu itu menjadi menterinya)_ menyiapkan kajian tentang dampak makro BBM. Kajian dimulai dari sekedar analisis sangat sederhana dengan melihat perbedaan harga domestik dan luar negeri dan distribusi penerima subsidi BBM. Kebetulan saya pribadi sejak tahun 1992 melakukan riset individual melihat dampak regresif dari harga BBM. Karena BBM dinaikkan setiap tahun (2001 dan 2002) maka LPEM diminta melanjutkan proses ini termasuk melakukan sosialisasi di beberapa daerah di Indonesia tentang dampak BBM. Metodologi penelitian pun disempurnakan setelah mendapatkan feedback dari pertanyaan di daerah saat kami melakukan sosialisasi termasuk dalam melihat dampaknya terhadap rumah tangga khususnya rumah tangga miskin. Bagaimana Dampak terhadap Kemiskinan dihitung? Dalam melakukan analisis ini kami menggunakan baik pendekatan Computable General Equlibrium (CGE) maupun pendekatan sistem permintaan yang dikembangkan oleh Prof. Angus Deaton dari Princeton University yang hingga kini dianggap merupakan pendekatan empirikal terbaik. Sumber ata yang digunakan sepenuhnya berasal dari Susenas yang diterbitkan oleh BPS yang menjadi dasar perhitungan tingkat kemiskinan di Indonesia. Dalam menghitung dampak harga baik secara langsung, maupun tidak langsung kami menggunakan hasil dari model CGE sehingga sudah memperhitungkan dampak tambahan (multiplier) dari kenaikan BBM. Dengan menggunakan elastisitas permintaan yang diestimasi secara terpisah, hasil perhitungan dampak harga ini_ kemudian dimasukkan dalam persamaan yang merupakan hasil optimasi konsumen dalam memaksimumkan tingkat kesejahteraan dengan kendala anggaran. Kenaikan harga tentu akan mengakibatkan penurunan daya beli (pendapatan riil). Dampak ini sangat bervariasi tergantung pada pola konsumsi dan sensitivitas dari harga setiap komoditi terhadap kenaikan harga BBM. Rumah tangga miskin umumnya relatif terproteksi mengingat tiga hal. Pertama, pangsa konsumsi langsung BBM relatif kecil. Untuk BBM non minyak tanah, pangsa kelompok 40% terbawah kurang dari 1 % dari total pendapatan. Hanya minyak tanah yang lumayan besar yaitu sekitar 2,6% dari total pengeluaran Kedua, konsumsi komoditi yang sensitif terhadap kenaikan BBM pun relatif kecil seperti pengeluaran untuk transportasi. Ketiga, Komoditi yang dominan dalam pola konsumsi rumah tangga 40% terbawah yaitu beras sebetulnya juga tidak bergerak banyak karena harga komoditi ini dijaga oleh pemerintah dan kenaikan harga BBM dilakukan pada saat siklus harga beras mengalami penurunan. Walhasil kalau kita lihat beban kenaikan harga BBM hingga tingkat pendapatan menengah atas cenderung meningkat lebih dari proposional dan menurun lagi – walaupun masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok 40% terbawah. Hasil perhitungan dampak pendapatan riil ini kemudian ditranslasikan dalam perhitungan indeks kemiskinan dengan menggunakan nilai pengeluaran RT yang baru setelah kenaikan harga BBM. Secara logis kemudian, tingkat kemiskinan meningkat. Simulasi kami menunjukkan peningkatan indeks kemiskinan yang terjadi untuk tahun 2005 lebih kecil daripada tahun 2002 atau 2003 (pada saat kenaikan dibatalkan) karena kenaikan harga kali ini tidak diikuti dengan kenaikan harga listrik. Tingkat kemiskinan kemudian mengalami penurunan tatkala kelompok termiskin mendapatkan kompensasi yang jumlahnya lebih besar dari kebutuhan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan yang sama seperti sebelum kenaikan harga BBM. Pendekatan ini dalam teori ekonomi mikro dikenalkan dengan pendekatan Compensating Variation – yang seharusnya dipahami oleh seluruh mahasiswa dan lulusan Fakultas Ekonomi. Jelas disini perhitungan yang kami lakukan mencakup seluruh rumah tangga yang ada dalam Susenas. Saya ingin menjelaskan secara gamblang dengan menggunakan contoh konkret tanpa menggunakan sistem persamaan permintaan di atas. Saya dalam menjelaskan ini secara sadar membiarkan terjadi double counting dalam perhitungan kenaikan biaya untuk memberikan semacam shockbreaker atau pengaman jika kebocoran benar-benar terjadi. Kita ambil rumah tangga yang pengeluarannya sama dengan garis kemiskinan. Berdasarkan Susenas 2002, garis kemiskinan rata-rata sekitar Rp114.000 per kapita per bulan. Untuk mendapatkan nilai garis kemiskinan tahun 2005, kita hitung dengan akumulasi inflasi selama tiga tahun yaitu 6% per tahun . Perhitungan ini menghasilkan garis kemiskinan baru sebesar Rp135 ribu per kapita per bulan. Supaya aman dengan memperhitungkan dampak inflasi tambahan dan mudah menghitungnya, kita mark-up saja menjadi Rp150 per kapita per bulan atau kira-kira Rp650 ribu per keluarga perbulan. Kenaikan BBM nonminyak tanah sebetulnya hanya meningkatkan biaya per rumah tangga hanya Rp6500 per bulan dan kalau biaya transportasi diperhitungkan lagi, total pengeluaran meningkat sekitar Rp12.000 per bulan per keluarga. Lalu, karena keluarga ini mendapatkan raskin 20 kg dan membayar hanya Rp1000 per kg, keluarga ini secara implisit mendapat transfer sebesar 20 x (Rp 2.800 – Rp1.000) = Rp.36.000 per bulan. Kalaupun beras yang diterima hanya 10 kg saja, transfer yang diterima adalah Rp18.000 per bulan dan jumlahnya masih lebih besar dari kenaikan biaya tersebut.Dengan menggunakan raskin saja, keluarga ini telah overcompensated. Apalagi kalau ditambahkan dengan pengeluaran pendidikan yang berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp160 ribu per bulan dan tabungan pengeluaran kesehatan karena berdasarkan Susenas 2002 dan di-markup untuk tahun 2005 kira-kira sekitar Rp20 ribu per bulan per keluarga. Harap dicatat pula simulasi di atas hanya memperhitungkan kompensasi beras plus SPP (hanya kira-kira sepertiga dari subsidi pendidikan yang direncanakan). Tanpa menggunakan perhitungan yang rumit tadi secara jelas, akibat transfer yang diperoleh kenaikan harga BBM tadi, pendapatan keluarga miskin mengalami kenaikan dan mendorong mereka keluar dari garis kemiskinan. Mengingat jarak ratarata pendapatan penduduk miskin dengan garis kemiskinan (poverty gap) di Indonesia tidak terlalu besar–karena mayoritas pendapatan mereka berada di sekitar garis kemiskinan, akan banyak keluarga miskin yang bisa terangkat. Tetapi bukan tidak ada keluarga yang mengalami turun status menjadi miskin akibat kenaikan BBM ini akibat RT ini tidak mendapatkan eligible mendapatkan kompensasi– ingat simulasi menunjukkan indeks kemiskinan meningkat hampir 0,5% atau 1 juta RT yang berubah menjadi miskin. Tetapi secara netto, jumlah yang terangkat lebih besar dibandingkan yang mengalami penurunan pendapatan. Siapa yang Dimenangkan dan Dikalahkan Akibat Kebijakan Ini? Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang mengambil pelajaran ekonomi pembangunan tentu paham tentang koefisien ketimpangan seperti Indeks Gini atau Indeks Theil. Menggunakan indeks Gini, kita tahu kalau mendekati nilai 1 maka distribusinya sangat timpang. Artinya, semua pendapatan suatu perekonomian dimonopoli oleh 1 keluarga. Kalau kita memakai indeks Gini ini untuk menghitung distribusi subsidi, hampir semua komponen BBM, indeksnya nyaris mendekati 1. Hanya minyak tanah yang nilai sekitar 0,6 – itu pun sudah timpang. Apa artinya hal ini? Kalau kita biarkan BBM terus disubsidi, kita secara sadar membiarkan proses ketimpangan distribusi pendapatan terus berlanjut. Pajak yang dipungut dari keluarga mampu dikembalikan kepada rumah tangga mampu. Secara kasar malah bisa dikatakan mengingat rumah tangga mampu mendapatkan lebih banyak karena sebagian struktur pajak kita yang regresif dan rumah tangga belum membayar pajak dengan subsidi BBM mereka mendapatkan lebih besar dari yang mereka bayar (dalam bentuk pajak). Agak aneh dan kontradiktif. Kemudian, kalau kita mengamati suara-suara atau tulisan yang menyuarakan anti kenaikan BBM justru dari orang-orang yang selama ini getol berbicara tentang ketimpangan pendapatan. Adapun yang kita bisa simpulkan hingga kini, dan kalau kita sepakat bahwa distribusi pendapatan harus diperbaiki, subsidi BBM memang sudah salah sejak awal. Tetapi mengubah kebijakan komoditi yang strategis seperti beras dan BBM tidak mudah. Menaikkan harga BBM saja jelas akan memperbaiki distribusi pendapatan. Dampak akan lebih baik jika diikuti dengan program kompensasi yang diarahkan pada rumah tangga miskin. Inilah sebetulnya rekomendasi dari penelitian LPEM. Kembali kepada pertanyaan di atas, yang paling dimenangkan dari kebijakan ini adalah rumah tangga miskin yang mendapatkan kompensasi dan yang paling dirugikan sebetulnya kelompok pendapatan menengah yaitu kelompok kelas pendapatan 40%-60%. Kalau mereka membayar pajak pendapatan rumah tangga ini sebetulnya sudah terkompensasi sejak awal dengan kenaikan pendapatan tidak kena pajak (PTKP) sebesar 300% sejak Januari 2005. Cuma sayangnya kalau melihat struktur penerimaan pajak perorangan, sebagian dari kelompok ini bukan merupakan pembayar pajak kecuali pegawai tetap termasuk buruh pabrik. Yang sebetulnya memerlukan tambahan proteksi adalah rumah tangga yang sebelum kebijakan ini diberlakukan tergolong nyaris miskin terutama di daerah perkotaan. Oleh karena itu LPEM sejak awalfl meminta agar coverage raskin diperluas bukan hanya mencakup rumah tangga miskin berdasarkan kriteria BPS tetapi rumah tangga di atasnya. Kalau kita kuatir akan dikorupsi oleh aparat pemerintah, kita minta saja LSM yang melakukannya terutama untuk yang ada di daerah perkotaan. Beberapa LSM telah melakukan profesi ini menyalurkan beras dari WFP dengan baik. Hitungan saya tambahan program raskin dari 8,6 juta menjadi 10 juta keluarga memerlukan dana sebesar Rp 700 milyar. Dan jika beras digunakan adalah beras domestic maka akan menambah volume beras procurement pemerintah dan akan mengangkat harga beras dan gabah di daerah pedesaan dan akan membantu menggiatkan ekonomi pedesaan. Sayang kemudian saran ini kalah dengan program-program lain di luar pendidikan. Tetapi masih mungkin berubah karena yang dikemukakan selama ini adalah hanya usulan pemerintah. DPR masih mungkin mengubahnya. Program Kompensasi dan Pemberantasan Kemiskinan Apakah kemudian program kompensasi ini bisa digunakan untuk menanggulangi kemiskinan?. Sebagian program ini adalah relief program yang mencoba meringankan beban orang miskin dan bukan mengangkat mereka dari kemiskinan secara permanen. Akan tetapi, program subsidi pendidikan dan kesehatan atau infrastruktur pedesaan jelas merupakan bagian dari peningkatan kapasitas orang miskin dan upaya mengurangi biaya transaksi dan bargaining position rumah tangga miskin. Analisis kuantitatif dengan menggunakan model logit yang kami lakukan jelas menunjukkan peran penting pendidikan, kesehatan serta infrastruktur dalam mengurangi kemiskinan. Hubungan pendidikan dengan upah yang diterima adalah positif. Pendidikan juga merupakan "tiket masuk" dalam pasar tenaga kerja (lihat saja prasyarat iklan lamaran pekerjaan seperti minimal lulusan SMA). Serupa dengan infrastruktur banyak daerah tertinggal, kemiskinan lebih disebabkan oleh isolasi dari pasar ketimbang faktor fundamental lainnya. Lagi pula untuk produk pertanian, biaya marketing dan transportasi makin menguat perannya dalam harga akhir. Perbaikan infrastruktur akan memperkuat daya saing penduduk desa 80% tempat orang miskin Indonesia bermukim. Sebagai penutup saya kira sebaiknya diskusinya beralih pada bagaimana meyakinkan agar program kompensasi ini berjalan minimal mendekati simulasi ekonometri LPEM. Peran masyarakat sangat menentukan karena penentuan siapa yang mendapatkan beasiswa atau raskin sangat tergantung pada partisipasi kita semua. Sumber: Pasific Link, 23 Agustus 2007

Kelas X : Menyimpulkan Isi Informasi dari Tuturan Tidak Langsung

Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah belajar menyimpulkan informasi dari tuturan langsung. Dalam pelajaran ini, Anda akan kembali berlatih menyimpulkan informasi. Akan tetapi, informasi tersebut berasal dari tuturan tidak langsung. Anda akan menyimak dengan saksama, mencatat poko-pokok informasi, dan membuat simpulannya. Dengan demikian, diharapkan kemampuan menyimak Anda akan meningkat. Dengan kemampuan mendengarkan informasi dari tuturan tidak langsung, Anda akan terbiasa mengambil manfaat dari informasi yang berasal dari tuturan tidak langsung. Semakin banyak sumber informasi yang diserap (baik dari tuturan langsung maupun tuturan tidak langsung), Anda akan makin mudah menyerap informasi. Dengan banyak menyerap informasi, Anda akan semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan dan mencapai tujuan hidup Anda. Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman Anda. Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar dapat mendengarkan dengan baik, tutuplah buku Anda. Pesawat Cerdas Cegah Terorisme Sejak peristiwa pengeboman WTC 11 September 2001, sistem keamanan menjadi perhatian perusahaan pemanufaktur pesawat. Boeing misalnya, mengembankan teknologi yang mencegah terorisme di pesawat. Boeing saat ini tengah menggarap sistem pengamanan pada pesawat yang diproduksinya. Para ilmuwan di Boeing sedang mengembangkan sistem baru bernama Uninterruptible Autopilot System (UAS) yang diklaim mampu mencegah pengambilalihan kontrol pesawat oleh teroris. Alat tersebut, seperti dikutip detikINET dari ThisIsLondon.co.uk Senin(12/3/2007), sudah dipatenkan secara rahasia oleh Boeing di Amerika Serikat bulan ini. Sistem ini akan menghubungkan pemandu pendaratan pesawat di bandara dengan pesawat menggunakan gelombang radio dan satelit GPS (Global Positioning System). "Kami berupaya memperketat sistem keselamatan, keamanan, dan efisiensi pada armada penerbangan dunia," ujar juru bicara Boeing. Menurutnya, teknologi ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan industry yang membutuhkan teknik khusus untuk mencegah orang luar mengontrol pesawat dan mengancam jiwa penumpang. Sistem autopilot sebelumnya telah ada pada pesawat Boeing dan membutuhkan bantuan pilot untuk mengaktifkannya. Sementara pada sistem UAS ini, sistem autopilot akan dipicu oleh aktifnya panel instrumen yang bersensor tekanan. Sensor ini diletakkan pada pintu kokpit yang dapat mendeteksi adanya gerakan pemaksaan untuk memasuki ruang kokpit. Begitu teraktivasi, UAS tidak akan bisa dinonaktifkan oleh semua orang di pesawat dalam keadaan apapun. Pengendalian jarak jauh, kemudian akan diserahkan sepenuhnya kepada pemandu pesawat di bandara atau ground controller yang menggunakan gelombang radio dan sinyal GPS untuk memandu pendaratan pesawat secara digital. Hal ini diklaim dapat meniadakan risiko kemungkinan orang berbuat jahat selama dalam penerbangan. Jika terjadi sesuatu yang buruk, pesawat kemudian akan dikendalikan dari jarak jauh menuju basis pangkalan udara militer atau bandara komersial yang aman, di mana pesawat dapat mendarat dengan bantuan teknologi autoland function, yang telah ada pada pesawat penumpang modern saat ini. Menurut sumber yang dekat dengan perusahaan, dalam 3 tahun mendatang sistem ini sudah dapat diterapkan pada pesawat-pesawat komersil. Sumber: www.detikinet.com, 12 Maret 2007 Setelah mendengarkan informasi dari tuturan tidak langsung tersebut, Anda dapat membuat simpulannya. Simpulan tersebut Anda buat agar Anda memahami pesan dari informasi tersebut. Agar Anda dapat menyimpulkan informasi tersebut secara runtut dan mudah dipahami, catatlah pokok-pokok informasi tersebut. Sama dengan mendengarkan informasi dari tuturan langsung, untuk mengetahui pokok-pokok isi informasi yang kita dengar dari tuturan tidak langsung, kita tidak dapat mengetahuinya berdasarkan satuan-satuan paragraf. Biasanya, dari informasi yang kita dengar, kita dapat menentukan pokok-pokok informasi berdasarkan yang paling mudah ditangkap dan diingat. Salah satu kunci untuk menentukan pokok-pokok informasi, Anda dapat menggunakan rumus 5W+1H (what/apa, who/siapa, where/di mana, when/kapan, why/mengapa, how/bagaimana). Tentang apa isi informasi tersebut? Di mana tempat terjadinya informasi tersebut? Kapan informasi tersebut terjadi? Siapa yang berperan dalam informasi tersebut? Bagaimana informasi itu terjadi? Mengapa informasi tersebut terjadi? Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan tersebut, Anda dapat lebih mudah menyimpulkan informasi yang Anda dengar. Anda dapat membuat simpulan dengan urutan pokok informasi yang sedemikian rupa sehingga menjadi simpulan yang runtut. Simpulan yang telah dibuat dapat disampaikan kepada orang lain dengan runtut dan jelas. Dengan kata lain, kalimat-kalimat yang digunakan tersusun secara rapi; intonasi dan lafal diungkapkan secara jelas. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah menangkap informasi yang telah Anda peroleh. Untuk dapat melihat contohnya, Anda dapat melihat kembali pembelajaran sebelumnya. Walaupun dalam pembelajaran sebelumnya informasinya diperoleh dari tuturan langsung, proses mendengarkan dan mencatat pokok-pokok informasi serta membuat simpulannya tetaplah sama dengan informasi dari tuturan tidak langsung. 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah Anda dengarkan untuk membuktikan bahwa Anda mendengarkan dengan baik. a. Kapan pengeboman WTC terjadi? b. Apa nama perusahaan penerbangan yang mengembangkan sistem baru bernama Uninterruptible Autopilot System (UAS) yang diklaim mampu mencegah pengambilalihan control pesawat oleh teroris. c. Di mana alat tersebut dipatenkan? d. Apa nama gelombang dan satelit yang digunakan untuk menghubungkan pemandu pendaratan pesawat di bandara dengan pesawat dalam sistem UAS? e. Pada sistem UAS ini, sistem auto-pilot akan dipicu oleh aktifnya panel instrumen yang bersensor tekanan. Di mana sensor ini diletakkan? 2. Catatlah pokok-pokok informasi yang telah Anda dengar tersebut. 3. Buatlah simpulan atas isi informasi tersebut dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. 4. Sampaikan secara lisan simpulan isi informasi tersebut dengan runtut dan jelas.

Kelas X : Menyimpulkan Isi Informasi dari Tuturan Langsung

Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menyimak informasi dari tuturan langsung; mengemukakan hal-hal penting dari informasi tersebut; menyimpulkan isi informasi; dan menanggapi informasi. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menyimak informasi akan semakin meningkat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan informasi. Informasi yang kita peroleh bermacam-macam. Tidak jarang informasi-informasi itu diperoleh melalui tuturan langsung. Misalnya, dari forum diskusi atau bahkan perbincangan biasa dengan teman-teman. Informasi-informasi itu ada yang Anda anggap penting atau tidak. Pada dasarnya, informasi apapun penting bagi kita. Ada pepatah mengatakan bahwa siapapun yang menguasai informasi, dia akan menguasai dunia. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri menyimak informasi dengan baik. Caranya, mencatat pokok-pokok isi informasi yang disampaikan, menyimpulkan isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. Agar informasi itu bermanfaat, sampaikan informasi itu kepada orang lain. Anda dapat menyampaikan informasi itu secara lisan setelah isi informasi itu ditulis secara runtut dan jelas. Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman Anda. Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar dapat mendengarkan dengan baik, tutuplah buku Anda. Jakarta Operasikan Waterway Impian warga ibu kota untuk mendapatkan layanan transportasi air menjadi kenyataan. Ini setelah dua kapal penumpang (waterway) secara resmi melayani masyarakat dari Dermaga Halimun hingga Dermaga Dukuh Atas sepanjang 1,7 kilometer kemarin. Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternative transportasi umum di Jakarta. Hanya saja, untuk jangka waktu hingga dua tahun mendatang masih difokuskan untuk keperluan pariwisata. Peresmian ini sekaligus menjawab keraguan masyarakat atas keseriusan Pemprov DKI Jakarta membenahi wilayah sungai dan dijadikan sebagai salah satu alternatif angkutan umum. Pembangunan waterway merupakan bagian dari skenario besar penataan sistem transportasi di wilayah Jakarta yang dikenal dengan Pola Transportasi Makro (PTM). Penataan transportasi ini meliputi pembangunan Bus Rapid Transportation (busway), Light Rapid Transit, Mass Rapid Transportation (monorail) serta armada waterway (angkutan sungai). Ini merupakan cikal bakal hadirnya transportasi makro di Jakarta setelah adanya busway, waterway, dan menyusul monorail. Peresmian waterway merupakan cikal bakal hadirnya moda transportasi yang terintegrasi. Rencananya ke depan, transportasi ini akan menghubungkan beberapa wilayah yang sebelumnya tidak terlayani angkutan umum lain. Misalnya, kawasan Halimun, Stasiun KA Dukuh Atas, tepian Jalan KH Mas Mansyur, dan berakhir di Pintu Karet, Tanah Abang Jakarta Pusat. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuka jalur waterway dengan rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer dari rencana awal sepanjang 3,6 km dari Manggarai-Karet. Perencanaan ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga Jakarta yang sering membuang sampah di sungai. Akibat kurang sadarnya masyarakat dengan kondisi tersebut, pemerintah harus merogoh dana APBD Rp 30 miliar untuk menangani masalah sampah saja. Pada bagian lain, pembenahan transportasi air sebetulnya belum berjalan sempurna. Pasalnya, longsor sepanjang 500 meter yang terjadi di sepanjang kawasan Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Sultan Agung masih terlihat belum banyak mendapat sentuhan. Begitu juga dengan kondisi dinding pembatas sungai yang ada di sepanjang kawasan Halimun, Jakarta Pusat. Dinding pembatas yang banyak retak dan berlubang tidak mendapat pembenahan dari petugas. Sementara, pembongkaran jembatan dan saluran air yang menghadang di kawasan itu juga belum banyak mendapat alternatif. Apakah itu akan dibongkar atau ada alternatif pembuatan jalur baru. Hingga kemarin, saluran yang menghadang tersebut masih tampak melingkar di atas sungai. Begitu juga dengan jembatan yang ada. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan. Semuanya masih tetap seperti hari biasanya. Masalah utama yag dihadapi waterway Jakarta adalah menumpuknya sampah. Ribuan kubik sampah mengalir setiap harinya dari hulu hingga hilir. Sehingga, tidak heran jika di sepanjang Sungai Ciliwung tersebut, sampah masih tampak mendominasi. Namun, kondisi sampah di atas aliran sungai tersebut bukan alasan bagi pemda DKI untuk tidak bisa berbuat. Apalagi, hingga menunda proses angkutan air menjadi angkutan alternatif yang menjadi kebutuhan mendesak tersebut. Tidak perlu bertahun-tahun. Jika serius, tiga bulan saja sudah cukup. Sumber: Jawa Pos, 7 Juni 2007 (dengan penyesuaian) Setelah mendengarkan informasi tersebut, Anda dapat membuat simpulannya. Simpulan tersebut di buat agar Anda memahami pesan dari informasi tersebut. Agar Anda dapat menyimpulkan informasi tersebut secara runtut dan mudah dipahami, catatlah pokok-pokok informasi tersebut. Untuk mengetahui pokok-pokok isi informasi yang kita dengar, kita tidak dapat mengetahuinya berdasarkan satuan-satuan paragraf. Biasanya, dari informasi yang kita dengar, kita dapat menentukan pokok-pokok informasi berdasarkan yang paling mudah ditangkap dan diingat. Salah satu kunci untuk menentukan pokok-pokok informasi, Anda dapat menggunakan rumus 5W+1H (what/apa, who/siapa, where/di mana, when/kapan, why/mengapa, how/ bagaimana). Berikut ini pokok-pokok informasi Jakarta Operasikan Waterway". Dua kapal penumpang (waterway) secara resmi melayani masyarakat dari Dermaga Halimun hingga Dermaga Dukuh Atas sepanjang 1,7 kilometer kemarin. (kalimat ini dapat memenuhi unsur what/apa, where/di mana, dan when/kapan). Angkutan air tersebut dapat dijadikan alternatif transportasi umum di Jakarta. Hanya saja, untuk jangka waktu hingga dua tahun mendatang masih difokuskan untuk keperluan pariwisata. (kalimat-kalimat ini dapat memenuhi unsur who/siapa, dan how/ bagaimana). Pembangunan waterway merupakan bagian dari scenario besar penataan sistem transportasi di wilayahnya yang dikenal dengan Pola Transportasi Makro (PTM). (kalimat ini dapat memenuhi unsur why/mengapa). Pokok-pokok informasi tersebut juga merupakan informasi yang mudah ditangkap dan diingat. Buktikanlah oleh Anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Tentang apa isi informasi tersebut? Di mana tempat terjadinya informasi tersebut? Kapan informasi tersebut terjadi? Siapa yang berperan dalam informasi tersebut? Bagaimana informasi itu terjadi? Mengapa peristiwa dalam informasi tersebut terjadi? Menurut Anda, adakah pokok-pokok informasi penting dari sumber informasi yang telah Anda dengarkan tadi? Sebutkanlah berdasarkan hasil penyimakan Anda terhadap informasi tersebut. Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan tersebut, Anda dapat lebih mudah menyimpulkan informasi yang Anda dengar. Anda dapat membuat simpulan dengan urutan pokok informasinya sehingga menjadi simpulan yang runtut. Perhatikan simpulan berikut berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah ditentukan sebelumnya. Simpulan yang telah dibuat dapat disampaikan kepada orang lain dengan runtut dan jelas. Dengan kata lain, kalimat-kalimat yangdigunakan tersusun secara rapi; intonasi dan lafal diungkapkan secara jelas. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah menangkap informasi yang telah Anda peroleh. Sekarang, untuk melatih kemampuan Anda, dengarkan informasi berikut. Sebaiknya, minta bantuan teman Anda untuk membacakannya. Agar dapat melatih kemampuan Anda, sebaiknya tutuplah buku Anda. Monorail Jakarta, Proyek atau Solusi? Akhir-akhir ini, berita tentang rencana pembangunan proyek monorail muncul kembali terutama tentang persoalan ketidaksiapan pihak konsorsium pelaksananya. Sejak rencana proyek ini mulai digagas dan diungkapkan, sebenarnya sudah banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Pemprov Jakarta dalam pembangunan proyek besar di bidang transportasi ini. Pertanyaan tersebut bukan berkaitan dengan bermanfaat atau tidak monorail, tetapi lebih tentang pihak swasta atau investor yang akan menjadi patner Pemprov Jakarta dalam merealisasikan proyek prestisius tersebut. Misalnya saja mempertanyakan garansi atau jaminan yang dapat diberikan Pemprov Jakarta bahwa investor yang akan digaet benar-benar memiliki kapasitas dan profesional. Sayangnya semua pertanyaan publik itu tidak pernah mendapat jawaban jelas dan tegas dari pihak Pemprov Jakarta dan pelaksanaan proyek ini semakin memburuk hingga kini. Sekadar untuk menyegarkan kembali ingatan tentang proyek ini, ide awal membangun monorail pertama kali digulirkan PT Indonesian Transit Central (ITC) sebagai partner dari MTrans Malaysia pada awal 2001. Sebagai gambaran untuk membayangkan atau ingin tahu, bagaimana bentuk monorail mungkin bisa melihat seperti monorail yang ada di komplek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Waktu itu, surat dukungan terhadap investasi proyek monorail telah didapat, yaitu dari Menteri Perhubungan, Dirjen Hubungan Darat, Gubernur Jakarta (Juli 2002), Walikota Bekasi (April 2002), dan Walikota Tangerang (Mei 2002). Gagasan awal proyek monorail ini akhirnya ditunda terus dan akhirnya tenggelam karena pihak Pemprov Jakarta melihat busway dinilai lebih layak. Setelah busway koridor 1 berjalan dan diteruskan dengan pembangunan koridor 2 dan 3, barulah monorail pun dilirik kembali. Pihak ITC sendiri saat itu baru mengajukan rencana pembangunan monorail tahap pertama dengan rute Bekasi-Mega Kuningan sepanjang 22,5 kilometer dan tahap kedua akan dibangun rute Jakarta-Tangerang kemudian diteruskan Bekasi-Cikarang. Lagi-lagi bukan Sutiyoso jika tidak memaksakan kehendaknya sendiri meski banyak pihak mencoba memberi masukan agar rencana proyek tersebut dipersiapkan benar baru dijalankan. Gubernur Jakarta, Sutiyoso tetap ngotot proyek ini harus dijalankan walaupun belum siap benar konsepnya. Peristiwa perdebatan awal tersebut terjadi sekitar pertengahan tahun 2003 lalu, meski konsep monorail belum ada, Sutiyoso terus menjajaki pembangunan monorail di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Untuk memuluskan rencananya itu, tidak lama kemudian Sutiyoso mengatakan bahwa dia telah merencanakan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengunjungi para investor setempat yang akan menginvestasikan uang senilai Rp 3,2 triliun untuk membuat jalur monorail. Secara khusus juga Sutiyoso menggambarkan bahwa Jakarta membutuhkan transportasi yang representative dan perjalanannya ke Malaysia menjadi penting untuk mendapatkan investor Malaysia yang mau membuat monorail. Kepada wartawan saat di sela-sela olahraga bersama Pemda DKI, Polda Metro Jaya dan TNI di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta pada hari Jumat (25/7/2003), Sutiyoso juga mengatakan bahwa jika nantinya sudah tersedia tranportasi yang representative seperti monorail, diharapkan jumlah kendaraan yang masuk ke DKI Jakarta akan berkurang. "Saya harapkan orang-orang yang sebelumnya membawa mobil ke luar kota, akan naik kendaraan itu (kereta api jalur monorail). Bayangkan saja, tiap hari kira-kira 2 juta kendaraan yang masuk ke Jakarta. Itulah yang membuat kemacetan di Jakarta," jelas Sutiyoso saat itu. Secara semangat juga Sutiyoso menggambarkan bahwa perjalanannya ke Malaysia itu nanti akan dipertemukan oleh pihak investor MTrans Malaysia dengan Menteri Keuangan Malaysia. Pertemuan tersebut katanya untuk membuktikan bahwa investor itu benar-benar sebuah perusahaan yang mendapat dukungan dari pemerintah Malaysia. Sutiyoso juga kala itu menjelaskan bahwa rute monorail ini dapat diselesaikan investor tersebut dalam waktu 2,5 tahun. Menurut Sutiyoso diungkapkan bahwa dia juga berencana akan memasukkan rute monorail ke bandara sebagai bagian jaringan transportasi makro yang menjangkau sampai Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi. Menarik sekali membaca dan memerhatikan semua rencana dan mimpi Sutiyoso terhadap proyek monorail di atas. Tetapi pertanyaannya sekarang ini, bagaimana kenyataan dan realisasi dari mimpi dan gagasan proyek monorail tersebut? Ternyata banyak sekali perubahan yang terjadi semenjak proyek tersebut mulai digagas hingga pembangunan sarana awal proyek monorail. Satu persatu perubahan terjadi, mulai dari konsorsium yang menjadi patner Pemprov Jakarta, rute, dan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan membangun monorail. Rencana awal dikatakan Sutiyoso bahwa Trayek atau rute awal monorail ini akan melintasi jalur yang mencangkup kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi ternyata berubah begitu saja tanpa cerita penjelasan. Pada perjalanan awal itu, rute monorail akhirnya dibuat hanya melintasi wilayah Jakarta. Rute baru yang hanya melayani kota sekitar Jakarta ini pun masih menimbulkan banyak penolakan karena melalui jalur kawasan Senayan yang ditakutkan akan mengganggu keseimbangan kawasan Senayan sebagai kawasan terbuka untuk olah raga. Perubahan lainnya juga terjadi pada investor yang menjadi patner Pemprov Jakarta. Saat ini konsorsium investornya saat ini bukan lagi PT Indonesian Transit Central (ITC) yang berpatner dengan MTrans Malaysia seperti rencana awal tahun 2001. Sebagai penggantinya saat ini proyek tersebut dipegang oleh PT Jakarta Monorail (PTJM) yang mengaku telah memiliki sebuah konsorsium pemodal yang akan membiayai pembangunan proyek monorail di Jakarta. Peralihan investor pelaksana proyek ini pun tidak jelas apa penyebabnya, padahal jauh sebelumnya Sutiyoso sudah menjamini PT ITC dan Mtrans sebagai konsorsium investor yang punya duit dan diakui pemerintah Malaysia. Rupanya masuknya PTJM sebagai investor tidak memberikan arti lebih baik dalam pembangunan proyek monorail. Pelaksanaannya saat ini justru semakin buruk dan tidak jelas penyelesaiannya. Misalnya saja pembangunan jalur proyek monorail ini banyak yang terbengkalai begitu saja. Beberapa lokasi yang menjadi lintasan monorail mengalami kerusakan sebagai akibat penggalian lobang cukup besar untuk keperluan menanam pondasi tiang panjang jalur yang akan dibangun. Lobang-lobang besar itu didiamkan begitu saja sehingga menimbulkan masalah dan membahayakan pengguna jalan di sekitarnya. Banyak keluhan yang disampaikan sehubungan masalah galian ini tetapi hingga saat ini lobang-lobang tersebut masih terbuka tanpa pengaman. Entah apa pula yang menjadi dasar pertimbangan Sutiyoso menunjuk PTJM sebagai pengganti PT ITC dan Mtrans sebagai investornya. Padahal awalnya diungkapkan sebagai partner investor dan pengawas proyek, PT ITC menjanjikan Mtrans melakukan investasi sebesar Rp 3,2 Trilyun. Sementara itu PTJM sebagai investor saat ini hanya mampu menanamkan modal sebesar Rp 1,5 Trilyun dari total anggaran sebesar Rp 6,5 Trilyun sedangkan sisanya akan diupayakan melalui pinjaman. Belakangan tersiar kabar bahwa apa yang dijanjikan oleh PTJM telah memiliki konsorsium investor dalam proyek ini ternyata tidak benar. Begitu pula dengan persoalan ketersediaan modal dari pihak PTJM sendiri saat ini mulai menampakkan masalah baru lagi. Masalah modal ini berkali-kali disampaikan Sutiyoso pada media massa hingga pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah nasional ikut membantu pembangunan monorail. Rupanya permintaan keterlibatan pemerintah nasional ini berkaitan kurang dana yang dimiliki pihak PTJM. Masalah dana atau modal ini terus bergulir dan akhirnya PTJM mengaku bahwa mereka meminta modal sebagai saham penyertaan dari pihak Pemprov Jakarta sebesar Rp 500 milyar. Permintaan ini menimbulkan penolakan dan pertanyaan yang berkaitan dengan keberadaan serta kapasitas PTJM sebagai pelaksana konsorsium pembangunan monorail di Jakarta. Tanpa mempertimbangkan suara yang masuk, Sutiyoso langsung saja menyetujui pemberian modal tersebut yang katanya akan dimasukkan dalam APBD tahun 2006 mendatang. Banyak persoalan yang terjadi di lapangan terbengkalai begitu saja tanpa kejelasan penyelesaiannya. Mulai dari persoalan ketidakjelasan rute serta pembiaran sisa galian penanaman lubang tiang panjang dan kesiapan anggaran atau modal yang dimiliki pihak PTJM. Persoalan-persoalan ini akhirnya memang menunjukkan secara konseptual dan perencanaan pembangunan monorail di Jakarta ini belum siap benar. Ketidakmampuan menyelesaikan tepat waktu dan permintaan dana oleh PTJM ini menunjukkan bahwa memang PTJM tidak layak menjadi investor. Permintaan modal penyertaan Pemprov Jakarta inilah yang menunjukkan pada public Jakarta bahwa keberadaan proyek monorail dan PTJM sebagai konsorsium tidak memiliki kapasitas yang baik dan harus hentikan kerja samanya. Akhirnya harus diakui bahwa semua kekacauan dalam pembangunan proyek monorail yang masih terus terjadi itu disebabkan oleh orientasi pembangunan yang salah. Apa yang dikatakan oleh Sutiyoso bahwa monorail adalah untuk memecahkan masalah kekacauan transportasi dan lalu lintas di Jakarta hanyalah omong kosong belaka. Mudahnya Sutiyoso memberikan dana publik sebesar Rp 500 Milyar dan melakukan perubahan, entah itu rutenya atau konsorsium pelaksananya menunjukkan bahwa monorail hanya sebuah cara Sutiyoso membuat satu proyek pribadi. Jika memang pembangunan monorail ditargetkan sebagai sebuah solusi pemecahan masalah dan bukan sekadar berorientasi pada proyek, pelaksanaannya tidak akan sekacau ini. Sebagai sebuah solusi, tentunya pembangunan monorail, harusnya dilakukan secara terbuka, partisipatif, matang dan terprogram. Dilakukan secara terbuka maksudnya agar bisa melibatkan partisipasi dan kepentingan warga Jakarta sebagai stakeholder utama dapat diolah secara matang dan terprogram pencapaiannya. Untuk membuktikan kecurigaan dan pemanfaatan kembali monorail sebagai sebuah proyek belaka, maka sudah seharusnya rencana ini dihentikan dulu sementara waktu. Penghentian sementara ini dilakukan dengan diikuti pembatalan kerja sama dengan pihak konsorsium agar Pemprov dan warga Jakarta bisa melakukan evaluasi serta menyusun ulang perencanaannya. Pemprov Jakarta tidak perlu ragu menghentikan kerja samanya dengan pihak. Kegagalan yang dialami dijadikan bahan evaluasi perbaikan agar pembangunan monorail dapat dibangun dengan baik agar kepentingan warga Jakarta tercapai. Langkah-langkah perbaikan tersebut dimaksudkan agar kegagalan yang sama tidak terulang kembali. Misalnya saja persoalan guling menggulingkan investor seperti antara PT ITC bersama Mtrans yang dianggap gagal dan berhasil digulingkan oleh PTJM sebagai konsorsium berikutnya, tidak terjadi kembali. Situasi kegagalan PTJM saat ini bisa dimanfaatkan (sangat mungkin memang dikondisikan) oleh investor lain yang ingin masuk menjadi pelaksana pembangunan dan pengelola mega proyek monorail ini. Siapa sih orang yang tidak mau mendapatkan keuntungan trilyunan rupiah tanpa modal memadai? Seekor kucing saja jika hendak buang air besar mau berusaha menggali lobang tempat kotorannya dan menutupnya kembali dengan tanah setelah selesai. Atau apabila seekor kucing jantan ingin mengawini seekor kucing betina, kucing itu harus bekerja keras. Si kucing jantan harus mampu meyakinkan si kucing betina barulah terjadi sebuah perkawinan. Masa kita sebagai manusia kalah oleh seekor kucing, untuk mendapatkan sebuah kenikmatan seekor kucing mau berusaha dan mengerjakannya secara terencana. Sumber: www.sekitarkita.com Uji Materi 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah Anda dengarkan untuk membuktikan bahwa Anda mendengarkan dengan baik. a. Pembangunan proyek apa yang sedang banyak diberitakan? b. Siapa yang pertama kali menggulirkan ide untuk membangun proyek monorail? c. Pada tahun berapa ide tersebut digulirkan? d. Dari siapa saja didapat surat dukungan terhadap investasi pembangunan monorail? e. Menurut Sutiyoso, berapa lama rute monorail tersebut dapat diselesaikan para investor? 2. Catatlah pokok-pokok informasi yang telah Anda dengar tersebut. 3. Buatlah simpulan atas isi informasi tersebut dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. 4. Sampaikan secara lisan simpulan isi informasi tersebut dengan runtut dan jelas.

Jumat, 09 Januari 2015

Kelas XI : MENGOMENTARI TANGGAPAN ORANG LAIN TERHADAP PRESENTASI HASIL PENELITIAN

Tanggapan untuk hasil presentasi dapat berupa dukungan dapat pula berbentuk penolakan seperti kritikan atau masukan . Dalam pertemuan ini, kita akan mempelajari kita akan mengemukaan komentar dari kedua jenis tanggapan tersebut ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengomentari Tanggapan orang lain terhadap suatu hasil presentasi penelitian yaitu : MENANGGAPI DUKUNGAN Contoh Perhatikan pernyataan berikut : “ Saya sependapat dengan pernyataan tersebut memang kebanyakan siswa masih kesulitan untuk tugas ini” Peryataan diatas merupakan contoh dukungan. Dimana tampak kata saya sependapat dan memang. Kata itu sifatnya menguatkan atas pernyataan Tanggapannya adalah “Terima kasih atas tanggapan saudara yang telah memberi dukungan positif atas pendapat saya”. Tampak kalimat tersebut adalah respon kita ketika mendapat dukungan yaitu ucapan terima kasih MENANGGAPI KRITIKAN Kritikan berarti suatu bentuk penolakan atau tidak sependapat dengan apa yang kita presentasikan sesuai argumentasi masing masing Untuk lebih jelasnya perhatikan pernyataan berikut! “ cukup jelas presentasi rizky tadi. Akan tetapi, saya masih meragukan kebenarannya. Mungkinkah seorang siswa yang hanya membaca buku sekali dapat memahami isinya hampir 100 % ? Menurut saya untuk memahami isi sebuah buku. Harus membacanya berkali-kali barulah kita bisa memahminya”. Bagaimana komentar anda apabila mendapatkan tanggapan semacam itu ? TANGGAPAN DARI PERNYATAAN KRITIKAN TERSEBUT 1. Tentunya kita harus menghadapinya dengan kepala dingin dan tidak langsung membantahnya 2. Kita harus melihat kembali isi paparan kita yang boleh jadi tidak tersampaikan secara lengkap 3. Melengkapi presentasi dengan data tambahan yang lebih meyakinkan orang itu apalagi disertai argumentasi 4. Jika memang isi presentasi kita keliru, dankritikan orang itu benar akui dengan lapang dada dan samapikan terima kasih secara tulus Sikap menghadapi kritikan • Merenungkan kebenaran isi kritik itu • Membalas dengan kritik lagi • Menyodorkan data yang lebih meyakinkan • Langsung menerima kritik itu • Tidak melayaninya untuk menghindari perdebatan MENYAMPAIKAN ALASAN YANG MENDUKUNG PENOLAKAN Hal yang dimaksudkan adalah apabila presentasi yang kita utarakan terjadi perbedaan pendapat setealah itu ada yang mengkritik presentasi tersebut dan misalnya kita mendukung kritik untuk presentasi tersebut kita jangan hanya sekedar mendukung saja tetapi menambahkan beberapa data yang lebih meyakinkan si pembuat presentasi bahwa terjadi kekeliruan dari presentasi tersebut CONTOH ALASAN YANG MENDUKUNG PENOLAKAN Manakah tanggapan yang lebih meyakinkan? a. “Saya pun mendukung kritik yang disampaikan anda. Pokoknya hasil presentasi tersebut banyak kelirunya” b. “Saya sependapat dengan dengan tanggapan anda. Penelitian itu sekiranya tidak perlu harus disertai metode wawancara, melainkan cukup dengan eksperimen “ Berdasarkan contoh tanggapan diatas, nyatalah bahwa dukungan tidak cukup hanya dengan kata kata saya mendukung seperti contoh (a) agar lebih meyakinkan disertai dengan alasan yang jelas seperti contoh (b)

Kelas XI : MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN SECARA RUNTUT DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR

Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat tentang sesuatu yang Anda teliti. Hasil penelitian dapat Anda sampaikan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Hasil penelitian yang disampaikan secara lisan biasanya disajikan sebagai penjelas atas proses penelitian dengan kalimat sederhana. Kalimat tersebut harus mudah dipahami termasuk kalimat-kalimat yang ada dalam hasil penelitian tertulis. Hasil penelitian yang berbentuk tulisan ini biasa disebut laporan hasil penelitian. Untuk membuat sebuah laporan hasil penelitian, tentunya Anda harus melakukan kegiatan penelitian terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah dan syarat-syarat sebuah penelitian adalah sebagai berikut. 1. Menentukan objek penelitian, misalnya tanaman jambu, hewan ternak, lingkungan sekitar, karya sastra, dan sebagainya. 2. Menentukan sisi menarik dari objek penelitian, misalnya tentang zat gizi yang terkandung dalam buah jambu, bisnis ternak yang menggiurkan, ancaman pemanasan global, kritik sosial yang terkandung dalam karya puisi, dan sebagainya. 3. Pengumpulan data. 4. Pengolahan data yang meliputi identifikasi serta analisis terhadap data terkumpul dan mengambilan simpulan. Berdasarkan uraian tersebut, syarat terpenting dalam sebuah penelitian adalah data. Dari data yang telah dikumpulkan, Anda dapat menemukan banyak hal yang dapat diteliti. Sesudah melakukan penelitian dan menuliskan karya ilmiah, sebaiknya segera mempublikasikan hasil penelitian tersebut agar manfaatnya dapat diambil oleh orang lain, publikasi ini dapat dilakukan secara tertulis dan lisan. Publikasi hasil penelitian secara tertulis dilakukan dengan menawarkan kepada sebuah penerbit untuk diterbitkan sebagai buku. Sementara, publikasi secara lisan dapat dilakukan dalam forum-forum diskusi, seminar atau ceramah-ceramah. Kita dapat mempresentasikan karya tulis dihadapan peserta agar mereka mengetahui produk ilmiah yang sudah kita teliti. Mengemukakan Ringkasan Hasil Penelitian Ada tiga bagian penting yang harus kita sampaikan beserta proporsinya, yakni 30 % untuk pendahuluan, 50 % untuk pembahasan, dan 20 untuk kesimpulan. Penyampaian ringkasan hasil penelitian ini dapat dilakukan dengan cara berikut : 1. lisan murni 2. lisan murni dengan ringkasan tertulis yang dibagikan pada peserta 3. menggunakan sarana OHP 4. menggunakan sarana komputer (program power point) dan LCD

Kelas XI : MENGOMENTARI PENDAPAT SESEORANG DALAM SUATU DISKUSI ATAU SEMINAR

Diskusi merupakan suatu kegiatan bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan. Masalah yang didiskusikan merupakan masalah aktual yang menyangkut kepentingan umum. Keputusan hasil diskusi hendaknya diambil secara musyawarah. Peserta yang tanggapannya tidak diterima, tidak boleh bersikap emosi dan harus menerima keputusan diskusi dengan lapang dada. Dalam diskusi seringkali terjadi perbedaan pendapat yang muncul akibat perbedaan cara berpikir. Hal inilah yang membuat sebuah diskusi menjadi menarik. Akan tetapi, akibat adanya perbedaan-perbedaan tersebut, terkadang muncul pertentangan sebagai cikal bakal perselisihan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan diskusi, yaitu sebagai berikut. 1. Bersikap sopan dan bijak dalam menanggapi pendapat orang lain. 2. Kuasai pokok pembicaraan sebelum terjun ke dalam diskusi. 3. Gunakan bahasa yang baik dan benar, serta simpatik saat mengemukakan sanggahan. 4. Hindari sikap emosional. 5. Kemukakan sanggahan setelah ada izin dari moderator. Dalam memberi sanggahan atau tanggapan, hal utama yang diperlukan oleh seorang peserta diskusi adalah kesopanan dalam berargumen. Hal ini akan menumbuhkan suasana ilmiah yang mendukung kelancaran diskusi. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah sikap bijak. Sikap ini dapat mengontrol diri peserta saat menguraikan gagasan-gagasannya. Dengan demikian, komentar yang disampaikan akan efektif, tidak bertele-tele, dan tidak emosional. Di samping itu, sikap ini pun akan menghindarkan peserta diskusi dari pembicaraan yang tidak penting atau menyinggung pihak lain. Untuk menghindari pembicaraan yang bertele-tele, setiap peserta diskusi yang akan berpartisipasi secara aktif harus menguasai terlebih dahulu pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan. Peserta harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta simpatik. Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga ketertiban jalannya diskusi. Peserta harus menghargai siapa pun yang sedang berbicara. Oleh karena itulah, jika peserta ingin berbicara, harus seizin moderator. Jika semua etika dalam diskusi telah dapat dilaksanakan, diskusi akan berjalan dengan lancar. Diskusi yang baik dan lancar tentunya akan bermanfaat bagi semua peserta dalam diskusi tersebut. Macam-macam Tanggapan dalam Berdiskusi 1. Tanggapan Berupa Pertanyaan. 2. Tanggapan Berupa Kritik dan Dukungan. 1. Tanggapan Berupa Pertanyaan Pertanyaan perlu diajukan ketika ada pendapat peserta lain yang lain tidak jelas. Penggunaan kata-kata tanya bergantung pada jenis jawaban yang kita inginkan. a) Jawaban yang berupa fakta pada umumnya menggunakkan kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, atau berapa. b) Jawaban yang berupa pendapat pada umumnya menggunakkan kata tanya mengapa atau bagaimana. Hal yang harus di perhatikan dalam mengajukan pertanyaan di acara diskusi antara lain : 1. Pertanyaan harus relevan dengan permasalahan yang didiskusikan. 2. Pertanyaan itu disampaikan secara santun. 2. Tanggapan Berupa Kritik dan Dukungan Kritik disampaikan ketika pendapat orang lain berbeda dengan pendapat kita sendiri. Dukungan disampaikan ketika pendapat orang selaras dengan pendapat kita sendiri. Contoh : Kritik -> saya kira, pendapat itu berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang saya temukan. Dukungan -> pendapat yang disampaikan Saudara penyaji tadi banyak benarnya. Menambahkan Alasan untuk Memperkuat Tanggapan Tanggapan akan lebih meyakinkan apabila kita menyertainya dengan alasan-alasan. Perhatikan contoh kritik berikut terutama bagian yang bergaris bawah !! Saya kira, pendapat itu berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang saya temukan. Perpustakaan yang ada di daerah saya koleksinya begitu lengkap. Buku-buku baru juga banyak disana. Pengelolanya cukup ramah. Oleh karena itu, saya tidak sependapat apabila semua perpustakaan kondisinya terbangkalai. Itu barangkali hanya 1 atau 2 kasus. Syarat yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan kritik adalah sebagai berikut. 1.Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal. 2.Dalam diskusi, hal yang ditolak adalah pendapatnya, bukan orang yang mengemukakan pendapat. 3.Menghilangkan rasa sentimen atau rasa kurang senang terhadap orang yang mengemukakan pendapat. 4.Tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan. 5.Menunjukkan bagian yang terdapat kelemahan, kesalahan, dan juga bagian yang baik sehingga peserta diskusi puas. 6.Mengemukakan penolakan pendapat melalui moderator atau pemandu diskusi. Cara menyetujui pendapat dalam diskusi adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Mendukung pendapat dengan bukti dan keterangan yang logis. 3. Komentar bersifat melengkapi, jangan berlebih-lebihan. 4. Persetujuan diberikan secara objektif dan disertai dengan fakta yang konkret. 5. Kalimat yang digunakan mudah diterima.

Selasa, 06 Januari 2015

Kelas XI : MERANGKUM ISI PEMBICARAAN DALAM DISKUSI

Rangkuman merupakan bentuk ringkas dari teks aslinya. Agar rangkuman tersebut baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1.Isi rangkuman harus sesuai dengan aslinya 2.Urutan sebaiknya mengikuti urutan sumber aslinya 3.Jika rangkuman berbentuk paragraph, sebaiknya kalimat yang satu dengan kalimat yang lain memiliki pertalian, baik dari segi bentuk maupun isi. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menanggapi suatu rangkuman: a.Kesesuaiannya dengan isi pembicaraan aslinya b.Kepaduan hubungan antarbagian-bagiannya c.Keefektifan kalimatnya. Analisalah topik-topik berikut! (pilih salah satu) 1.Kenaikan harga BBM (setuju dan tidak) 2.Penurunan harga BBM (setuju dan tidak) 3.Pencabutan izin terbang maskapai Airasia (setuju dan tidak) 4.Larangan parkir di dalam lingkungan sekolah (setuju dan tidak) Mintalah beberapa orang teman untuk memerankan adegan diskusi di bawah ini. Simak baik-baik adegan itu. Kemudian catatlah pokok-pokok pendapat yang disampaikan setiap pembicara. Setelah itu susunlah rangkumannya dalam beberapa kalimat. Vina : Dari novel-novel remaja yang saya teliti, banyak nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan kebiasaan kita. misalnya kebiasaan berpesta, memperebutkan lawan jenis. Saya kira walaupun kita remaja ya, tidak selayaknya seperti yang digambarkan dalam novel-novel tersebut. Rida : Saya lihat juga seperti itu.Akan tetapi justru novel-novel seperti itulah yang laris manis. Novel-novel itu terus ditulis untuk memenuhi selera pasar yang keadaannya seperti saat ini. Fikri : Itulah yang perlu kita khawatirkan. Para remaja menjadi terpengaruh perilaku para tokoh dalam novel itu. Mereka jadi senang berpesta pora, berpacaran, dan berperilaku negatif lainnya. Dimas : Namun teman-teman, kita juga tidak perlu berlebihan menyikapi kecendrungan novel-novel remaja sekarang. Toh kita sebagai remaja sudah sepatutnya dapat memilih kebiasaan yang baik dan yang tidak baik. Lagipula kalau ada perilaku remaja yang kita anggap salah, bisa jadi bukan karena pengaruh novel yang dibacanya. Banyak faktor lainnya, misalnya pengaruh televisi, atapun kebiasaan di lingkungan pergaulannya. Rida : Benar juga, dalam hal ini saya sependapat dengan Dimas. Kesenangan teman-teman kita membaca novel itu juga bisa dilihat sebagai kebiasaan yang positif. Minat baca mereka sudah tinggi, apa pun jenis bacaannya itu. Kita perlu menghargai mereka karena remaja yang punya minat baca itu masih langka. Fikri : Ya, akan tetapi, sebaiknya kita punya bacaan lain sebagai alternatif yang lebih positif dan bermanfaat. Misalnya, novel-novel yang lebih berkualitas atau teman-teman sendiri menjadi novelis yang menyajikan tema-tema bermutu.